Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL)


Sebagai bagian dari tanggung jawab Perusahaan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi, kami menyelenggarakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara Perusahaan dan masyarakat sebagai salah satu stakeholder. Konsep program TJSL yang kami kembangkan berasaskan pada pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dengan memberikan kontribusi positif pada 3P : Planet (pembangunan lingkungan), People (pembangunan sosial), dan Profit (pembangunan ekonomi). Program TJSL yang diselenggarakan Perusahaan difokuskan pada 5 pilar sebagai berikut:

Perusahaan mengadakan kegiatan menanam pohon di beberapa masjid di bilangan Jakarta sebagai bentuk program TJSL nya pada Lingkungan.
Kontribusi terhadap lingkungan merupakan suatu bentuk kepedulian lingkungan, melalui program TJSL bidang lingkungan diharapkan PTC mampu memberikan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Penjernihan Air Dumai

Air merupakan sumber utama bagi kehidupan, namun air sering kali menjadi permasalahan di berbagai daerah Indonesia, terutama di Kota Dumai yang airnya tidak layak dikonsumsi bagi masyarakat untuk keperluan sehari-hari.

Permasalahan air di Kota Dumai ini, membuat masyarakat harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membeli air bersih dari berbagai sumber air bersih di Kota Dumai. Kwalitas air yang buruk, seperti payau, berbau, berlumpur serta kandungan cemaran lain berdampak pada kesehatan masyarakat umum.

Walaupun Pertamina telah melakukan penjernihan air untuk konsumsi masyarakat sekitar namun tetap belum layak minum, sehingga PTC melalui kegiatan TJSL berupaya untuk menyediakan unit pengolahan air minum.

Tujuan dari pelaksanaan program TJSL Penjernihan Air Dumai adalah :

  • Menyediakan kebutuhan air bersih layak minum

  • Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk warga sekitar RU II Pertamina Dumai

  • Menciptakan hubungan baik antara sekuriti RU II Pertamina dengan warga, karena operator pengelola instalasi pemurnian air akan dikelola oleh sekuriti Pertamina

  • Hasil dari pelaksanaan program TJSL Penjernihan Air Dumai yaitu PTC mampu memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Dumai.
    Untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan, Perusahaan membuat program-program TJSL berbasis kemasyarakatan, yang ditujukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan. Program-program TJSL pemberdayaan masyarakat yang pernah diselenggarakan Perusahaan adalah pelatihan dan pendampilan produksi cocomesh. Cocomesh adalah jaring sabut kelapa yang digunakan untuk penghijauan dan penanaman lahan kritis, terutama pada lahan bekas area tambang. Program ini dilaksanakan antara 2012-2014 dengan memberdayakan masyarakat di Citeureup, Depok, dan Yogyakarta. Atas keberhasilan program ini, Perusahaan mendapatkan “Indonesia Green Award 2014” untuk kategori “Inovasi Pengelolaan Limbah Terpadu”.
    Program TJSL Perusahaan dalam kegiatan TJSL sosial diwujudkan dalam bentuk bantuan filantropi kepada yayasan, institusi pendidikan, LSM, atau perorangan. Beberapa program TJSL pada kegiatan sosial yang pernah diselenggarakan Perusahaan antara lain sebagai berikut:
  • Bantuan jaket untuk para pengendara ojek

  • Layanan mudik

  • Santunan duka cita

  • Bantuan Bencana Alam

  • Peringatan hari besar

  • PTC selalu berkontribusi kepada kesehatan masyarakat, melalui program TJSL bidang kesehatan diharapkan PTC dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan angka harapan hidup masyarakat. Program TJSL PTC bidang kesehatan meliputi :

    Seminar Anti Merokok dan Pelatihan Konselor Berhenti Merokok

    Merokok merupakan faktor resiko dari berbagai maslaha kesehatan yang dapat memicu kematian. Secara global, kurang lebih 6 juta kematian per tahun dan 600.000 diantaranya akibat terpapar asap rokok secara tidak langsung.

    Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 sebesar 85% rumah tangga di Indonesia terpapar asap rokok, estimasinya adalah delapan perokok meninggal karena perokok aktif, satu perokok pasif meninggal karena terpapar asap rokok orang lain. Berdasarkan perhitungan rasio ini maka sedikitnya 25.000 kematian di Indonesia terjadi dikarenakan asap rokok orang lain.

    Untuk mengantisipasi keterbatasan Pemerintah dalam mengembangkan layanan berhenti merokok, maka para kader atau relawan kesehatan sangat perlu diberikan pengetahuan tentang permasalahan merokok. Melalui program TJSL, PT Pertamina Training & Consulting (PTC) bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Yogyakarta berupaya untuk mengadakan seminar tentang pengendalian merokok dan pelatihan konselor berhenti merokok untuk para kader dan relawan kesehatan.

    Tujuan dari pelaksanaan program TJSL Seminar Anti Merokok dan Pelatihan Konselor Berhenti Merokok adalah :

  • Memberikan informasi terkini tentang masalah rokok dan kesehatan serta pengendaliannya di dunia dan Indonesia

  • Memberikan teori dan dasar-dasar komunikasi, konseling, dan brief counseling dengan metode yang sudah diterapkan

  • di beberapa tempat di dunia dan di klinik konseling berhenti merokok di Yogyakarta

  • Memberikan kesempatan untuk role play dan mengenalkan media yang dapat digunakan untuk membantu orang berhenti merokok

  • Hasil dari pelaksanaan program TJSL ini yaitu PTC mampu meminimalisir jumlah perokok khususnya di Indonesia dengan memberikan bantuan bagi perokok yang ingin berhenti merokok melalui seminar dan pelatihan konselor berhenti merokok.


  • Program TJSL Perusahaan dalam kegiatan TJSL keagamaan diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan rumah ibadah, bantuan Paket Ramadhan, bantuan Idul Qurban, dan Buka Bersama Anak Yatim yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero).